Skip to main content

WASPADA! NOROVIRUS TELAH MENYERANG DI BEBERAPA NEGARA!

theAsianparent

Norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan muntah dan diare karena penyebarannya yang mudah dan cepat. Wabah Norovirus bisa terjadi kapan saja, tetapi paling sering terjadi dari November hingga April.

Virus ini menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman dan dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat. Menurut Pusat Pengendalidan dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, rata-rata norovirus menyebabkan 19 juta sampai 21 juta kasus di AS per tahun.

Meski begitu, kasus infeksi norovirus umumnya terjadi pada musim dingin. Karena itu, orang-orang juga menyebutnya "infeksi muntah musim dingin"

Diketahui, virus ini dapat ditularkan hingga 8 minggu. Artinya, ada kemungkinan seseorang dapat menularkannya kepada orang lain. Namun, biasanya infeksi ini semakin berkurang seiring waktu. Dalam kebanyakan kasus, seseorang dapat kembali bekerja atau melakukan aktivitas setelah bebas dari gejala selama 48 jam. 

Tetapi, bagi mereka yang bekerja sebagai pelayan makanan umumnya didorong untuk karantina selama 72 jam sebelum melayani pelanggan kembali. 

Dilansir dari MayoClinic disebutkan ada sejumlah gejala yang dialami penderita norovirus, antara lain: Mual Muntah Sakit perut atau kram Diare encer Merasa tidak enak badan Demam ringan Nyeri otot Gejala ini biasanya muncul mulai 12-48 jam setelah seseorang terpapar norovirus dan berlangsung 1-3 hari kemudian. 

Adapun seorang penderitanya dapat terus buang air besar (BAB) yang berlangsung hingga dua minggu setelah pemulihan. Aktivitas BAB berlebih ini dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan jika penderitanya memiliki komorbid atau penyakit yang mendasarinya, Diketahui, beberapa penderita infeksi norovirus tidak menunjukkan gejala. Namun, mereka tetap menularkan dan menyebarkan virus kepada orang lain.

Bagi kebanyakan orang, infeksi norovirus biasanya hilang dalam beberapa hari dan tidak mengancam jiwa. Tetapi, pada beberapa kasus, terutama anak-anak, dan lansia, infeksi norovirus dapat menyebabkan dehidrasi parah. Adapun gejala seseorang mengalami dehidrasi parah yakni, kelelahan, mulut dan tenggorokan kering, kelesuan, pusing, dan kualitas kencing menurun.

Tidak hanya mewaspadai gejala yang terjadi pada penderitanya, penyebab adanya infeksi norovirus juga penting untuk disimak. Norovirus sangat mudah menular melalui kotoran manusia dan hewan yang terinfeksi. Selain itu, penyebab lain dapat melalui: 

Makan makanan yang terkontaminasi 

Minum air yang terkontaminasi 

Menyentuh tangan ke mulut setelah tangan Anda menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi 

Melakukan kontak dekat dengan orang yang mengalami infeksi norovirus 

Meski begitu, norovirus sulit untuk dimusnahkan karena mereka dapat menahan suhu panas dan dingin serta sebagian besar desinfektan.

Infeksi norovirus sangat menular, dan siapa saja dapat terinfeksi lebih dari sekali. Oleh karena itu, untuk membantu mencegah penyebarannya dapat dilakukan tindakan sebagai berikut: 

1. Cuci tangan sampai bersih dengan sabun dan air, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok. 


2;  Hindari makanan dan air yang terkontaminasi, termasuk makanan yang mungkin telah disiapkan oleh seseorang yang sedang sakit.

3.   Cuci buah dan sayuran sebelum makan. Masak seafood sampai bersih. 

4.  Buang muntahan dan kotoran secara hati-hati untuk menghindari penyebaran norovirus melalui udara. 

5. Rendam bahan dengan handuk sekali pakai, sesedikit mungkin ganggu, dan masukkan ke dalam kantong plastik sekali pakai. 

6.  Desinfeksi permukaan yang mungkin telah terkontaminasi. 

7.  Gunakan larutan pemutih klorin dan kenakan sarung tangan. 

8.  Tetap di rumah dari pekerjaan, terutama jika pekerjaan Anda melibatkan penanganan makanan. 

9.   Anda mungkin tertular selama tiga hari setelah gejala Anda berakhir. 

10. Anak-anak harus tinggal di rumah dari sekolah atau penitipan anak. 

11. Hindari bepergian sampai tanda dan gejala Anda hilang.
(Sumber: Kompas.com)

Dikutip dari Xinhua, lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China Utara, mengalami diare dan muntah-muntah yang diduga disebabkan oleh Norovirus pada Rabu (7/10/2020).

Hasil sampel dari 28 mahasiswa menunjukkan, 11 di antaranya positif norovirus. Sisanya belum diketahui hasil tesnya.

Selain di China, kasus infeksi norovirus pun pernah terjadi di beberapa negara lainnya. diantaranya adalah:

Korea Selatan

Pada saat penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, tahun 2018, sebanyak 128 kasus infeksi norovirus dilaporkan di negara tersebut. Sebagian besar pasien merupakan petugas keamanan.

"Saat ini IOC (International Olympic Committee) sudah melakukan bergerak dan langkah-langkah penanganan sudah disiapkan," ujar Su Mun-gyo dari Center for Disease Control and Prevention Korea (KCDC) beberapa waktu lalu.

Spanyol

Pada 25 April 2016 lalu Dinas Kesehatan di Catalonia, Spanyol, melaporkan ada sekitar 4.100 orang di wilayahnya yang mengalami muntah-muntah dan diare. Penyebabnya diduga karena adanya kontaminasi norovirus dalam botol air yang dibagikan luas untuk dispenser kantor di Barcelona dan Tarragona.

"Kemungkinan besar sumber kontaminasi terjadi di situ," ucap ahli keamanan pangan Benjamin Chapman dari North Carolina State University.

Amerika Serikat

Sedikitnya 172 penumpang dan awak kapal pesiar, Crown Princess, Amerika Serikat terkena penyakit pencernaan akibat infeksi Norovirus pada tahun 2014 lalu. Kapal pesiar ini berlayar selama 28 hari dan berlabuh di Los Angeles pada Minggu (16/11/2014) waktu setempat.

"Dalam beberapa hari terakhir, terjadi peningkatan kasus penyakit pencernaan di dalam kapal, yang disebabkan oleh norovirus," tutur juru bicara perusahaan pemilik kapal pesiar ini, Carnival Corp, Susan Lomax. (sumber: health.detik.com )



Comments